Berawal dari Magang Hingga Lulus Ujian Nasional Keperawatan Jepang Part 2

Berawal dari Magang Hingga Lulus Ujian Nasional Keperawatan Jepang, Ini Dia Tips dan Pesan dari Kak Anita dan Kak Pauline!— Part 2


Kak Anita (Kiri) dan Kak Pauline (Kanan) (Sumber: Dokumentasi pribadi)


Minasan masih ingat dengan Kak Anita dan Kak Pauline, alumni GM yang berhasil lulus ujian Kaigo Fukushishi? Kali ini MinGM bawain part 2 dari sesi tanya jawab bersama Kak Anita dan Kak Pauline, nih. Yuk simak di bawah!


Cerita Kak Anita dan Kak Pauline Selama Belajar di LPK Gunamandiri

GM:  Masuk ke GM kapan? Dan berangkat ke Jepang ditahun berapa?

A & P: Tahun 2019 daftar di GM kemudian berangkat ke Jepang di tahun 2020.

GM: Apa sih hal atau kenangan yang menyenangkan ketika belajar di LPK Gunamandiri?

A: Waktu masih di Cimahi, yang paling berkesan itu.. Tsuishi (tes ulang) kaigo-nya yang harus 100/100. Jadi salah ‘ten (tanda dalam tulisan bahasa Jepang) aja tuh salah. Kita ngulang lagi dari awal. Itu tuh benar-benar berbekas untuk menghapal kotoba-kotoba (kosakata). Benar-benar kenangan yang sangat... Wow.

P: Perusahaan kami gak hanya mengambil tenaga kerja dari GM saja, tapi ada dari LPK lain, bahkan ada yang dari Myanmar, Vietnam, Filipina. Perusahaan kami juga memberi support belajar, seminggu sekali masuk kelas gitu. Itu, kami tuh bisa ngerasain bedanya kalau anak-anak yang lulusan GM itu, “ah, kalau cuman kayak gini, ini nggak ada apa-apanya sama yang dulu kami alami di GM,” gitu. GM benar-benar.. Cara belajarnya orang Jepang itu benar-benar sama yang kayak kibishii (keras), terus ketat. Kami masuk kelas, kami belajar sama mereka-mereka ini.. Pokoknya anak-anak lulusan GM itu semuanya kayak majime (serius). Terus kayak,  “kalau begini aja mah gak ada apa-apanya dari GM. Malah saya dulu lebih kejam dari pada ini.” 

Bahkan yang kata orang Jepang pembelajarannya lebih kibishii pun, rasanya nggak ada apa-apanya dibandingkan pelatihan yang telah kami lewati di GM. Jadinya kami sudah terbiasa dengan pembelajaran di Jepang ini.

Dulu kami itu, hari ini harus menghafal materi untuk besok, harus menghafal kaiwagoikotoba, tapi juga harus hafal untuk ujian. Dulu itu setiap hari ada ujian. Saya juga gak mau mengulang karena pastinya jadi tambah berat lagi. Karena mengikuti pelatihan-pelatihan itu, setelah kami ke Jepang dan mengalami kibishii-nya orang-orang Jepang dan mengikuti pembelajaran di Jepang ini, rasanya jadi gampang karena sudah terbiasa dididik di GM seperti itu. Bahkan ada 1 teman yang katanya sampai mimpi menggunakan bahasa Jepang.


GM: Pelajaran atau materi apa sih yang paling disukai waktu di GM dulu?

AKaiwa (percakapan), karena kita pun langsung happyou (presentasi) di depan kelas untuk mempraktekkan kaiwa-nya. 

P: Itu (kaiwa) juga jadi keunggulan untuk para lulusan GM. Karena tiap hari sudah terbiasa hafalan terus happyou, hafalan – happyou – hafalan – happyou, ketika sudah masuk ke kaisha (perusahaan), para lulusan GM itu sangat pede ketika berbicara dengan orang Jepang. Walaupun baru datang dan mungkin awal-awal bicaranya masih agak belepotan, tapi pada akhirnya jadi bagus karena pede banget. Bahkan pemagang lain (dari Myanmar, Vietnam) itu cenderung takut, malu-malu, dan merasa takut salah walau bahkan sudah 1 tahun 2 tahun, akhirnya mereka jadi jarang ngobrol. Sedangkan lulusan-lulusan GM sering banget diminta bantuin translate ke adik-adik yang baru datang. Selain itu juga kalau disuruh happyou, kami sudah terbiasa. Pembelajaran yang di GM itu benar-benar berbekas di otak. Selain itu rasa pede yang ditanamkan selama belajar di GM, rasa “jangan takut salah”, pun benar-benar membantu.


GM: Sewaktu belajar dulu, ketika merasa ‘burn out’, apa yang menjadi motivasi agar tetap semangat?

A: Dulu kita dalam 4 bulan harus dapat N4, jadi harus dikejar banget. Jadi mikir, “Harus dapet nih! Kalau nggak nanti berangkatnya diperpanjang semakin lama”. Apalagi dulu ada corona. Jadi benar-benar kita harus ngejar, gimana biar bisa cepat berangkat, gimana caranya biar kita semua bisa bareng-bareng berangkat. Jadinya support sesama sih.

P: Yang saya pikirkan dulu, “ini jalan yang sudah saya pilih. Aku mau keluar negeri.” Jadinya mau gak mau harus terus semangat mengejar


Terkait Ujian Nasional Kaigofukushishi

GM Motivasi kak Anita dan kak Pauline ikut ujian nasional kaigofukushishi itu apa sih?

P & A: Selain keistimewaan-keistimewaan yang didapat.. Kalau motivasinya.. Mumpung masih muda. Karena kami pas shiken pun, ada yang nihonjin (orang Jepang) rambutnya udah putih, udah pakai tongkat aja masih ikut Kaigo Kokka Shiken. Kan kalau di usia yang masih 20-an gini kan masih fit lah istilahnya. Itu sih motivasinya, mumpung masih muda, apa yang bisa dikejar ya dikejar.


GM Waktu itu tanggal lulus ujiannya, tanggal berapa kak?

P & AKokka Shiken-nya setiap tahun sekali bulan Januari di minggu terakhir (minggu keempat). Kemarin itu tanggal 28 Januari 2024. Diumumkan lulus itu bulan 3 tanggal 25 (25 Maret).


GM: Bisa ceritain sedikit nggak kak, proses ujiannya seperti apa?

P: Kalau untuk belajarnya berapa bulan itu, kami gak tau ya itu tergantung orang dan kaisha (perusahaan)-nya. Kan kalau saya bilang tadi, kami dianugerahi kaisha yang baik, jadi kami itu setahun, kami lulus N2. Setelah kami lulus N2, kami langsung dimasukkan ke kelas kaigo. Jadi, mulai tahun ke-2 sampai kemarin itu, total 2 tahun kami belajar kaigo, ngerjain soal seminggu sekali. Itu sih. Kalau orang Jepang sendiri saya kurang tau... Dan untuk orang magang / orang Jepang sendiri pun sebelum ujian Kaigo Kokka Shiken itu ada yang namanya Jitsu Musha Kenshu, dan itu pun cukup menguras energi. 

Kalau kita ikut Jitsu Musha Kenshu itu, kita nggak perlu ujian praktek di Kaigo Kokka Shiken, jadi dibebaskan. Karena kita udah ikut Jitsu Musha Kenshu, di situ praktek dan itu pun sudah ada ujiannya, tapi belajarnya lebih panjang gitu. Dan mengeluarkan uang, mahal sekitar 10 man (100,000 Yen). Kalau misalnya gak mau ikut Jitsu Musha Kenshu, ya tetep harus ikutin Kaigo Kokka Shiken yang ujian tulis dan prakteknya.


GM: Berarti kak Anita dan kak Pauline ikut kaigo kokka shiken tanpa praktek ya?

P: Betul, tanpa praktek. Tapi kami Jitsu Musha Kenshu itu sudah dari bulan 4, selesainya bulan 9 2023. Kami juga kenshu itu habis-habisan, mulai dari teknik, ngangkat-ngangkat, materi juga, kita harus tulis report juga, report yg nulis pakai tangan dan biasanya di atas 5 lembar. Kalau gak mau lakuin itu ya, harus ikut ujian prakteknya untuk Kaigo Kokka Shiken.

A: Karena syarat untuk ikut Kaigo Kokka Shiken (kalau gak mau ikut ujian prakteknya), harus lulus Jitsu Musha Kenshu itu dulu.

P: Jadi kami di tahun 2023 itu benar-benar ngebut, semua yang bisa dikejar ya dikejar, biar nanti bisa fokus ke ujian tulisnya.


GM: Kalau sudah punya visa kaigo, artinya kalau mau pulang ke Indonesia bisa langsung pulang ya jika diizinkan?

P: Sebenarnya visa TG itu kalau diizinkan pulang, bisa pulang. Kalau visa kaigo itu benefitnya misalnya mau berhenti, balik dulu ke Indonesia 3 tahun 5 tahun, nanti mau balik ke Jepang lagi itu sudah bebas. Visa kaigo berlaku seumur hidup. Bisa jadi resident permanen juga. Banyak benefit kalau lulus Kaigo Kokka Shiken, bisa bawa keluarga juga.


GM: Boleh sharing tips untuk lulus Kaigo Kokka Shiken?

A: Untuk tips lulus Kaigo Fukushishi itu.. Fokus belajar. Mungkin dari materinya akan sangat banyak ya sebenarnya.. Banyak banget, dan susah sih untuk dimengerti sebelum kita level bahasanya juga memadai gitu. Jadi, semangat untuk ambil N2. Kalau kita (dengan Kak Pauline) itu jadi harus lulus N2 dulu biar bisa masuk pembelajaran Kaigo Fukushishi. Karena untuk mengerti bahasa di dalam bukunya pun agak sulit. Jadi level N2 itu sudah bisa belajar.

Terus kayak 6 bulan sebelum ujian itu fokus ke soal-soal 5 tahun sebelumnya. Jadi rekapan soal-soal itu diulang, diulang, diulang terus. Ya, biar teringat karena di soal pas ujian pun akan ada muncul beberapa soal yang dari beberapa tahun yang lalu gitu.

P: Kalau tips dari saya itu yang pasti sesibuk apapun luangkan waktu mengerjakan soal-soal dari tahun-tahun sebelumnya. Terus, dari 1 soal itu, itu ada pilihan ganda. Nah, dari setiap pilihan ganda itu kalau bisa dibedah, “oh ini pengertiannya ini.” Karena Kaigo Kokka Shiken itu cakupan yang dikeluarkan itu tiap tahun sama. Misalnya tentang ninchisou (dementia), ‘yang ciri-cirinya ini apa namanya?’

Nah, kalau dari pilihan gandanya itu kita bedah, terus kita ingat, ada kemungkinan nanti di tahun depan, ‘ninchishou yang ciri-cirinya seperti ini apa namanya,’ akan keluar seperti itu. Jadi banyak-banyak latihan soal dan bedah soal sih menurut saya, supaya ingat. Jadi kalau misalnya, “oh, ini kemarin aku udah lihat. Bukan yang ini, tapi aku tau ini namanya.” Karena cakupan materi Kaigo Kokka Shiken itu sama. Itu sih, tips dari saya. 


Pesan-Pesan dari Kak Anita dan Kak Pauline

A: Tahun ini, kita (dengan Kak Pauline) lulus Kaigo Fukushishi dai sanjuuroku (yang ke-36). Pesan untuk teman-teman sekalian yang belajar di Gunamandiri.. Semangat untuk mengejar level bahasa Jepang-nya agar bisa cepat-cepat terbang ke Jepang..

P: Dengarkan apa kata Sensei, berusaha yang terbaik. Soalnya mumpung masih muda, apa yang bisa dikejar, dikejar. Meskipun jatuh sekali dua kali, tapi yakinlah waktu setiap orang itu berbeda-beda. Suatu saat kalian juga pasti bisa mendapatkan apa yang kalian cita-citakan. Kalau misalnya kalian sudah terbang ke Jepang, belajar giat, ikut Kaigo Kokka Shiken, lalu lulus Kaigo Kokka Shiken.. Itu banyak benefit-benefit yang bisa kalian dapatkan atau keistimewaan-keistimewaan yang bisa kalian dapatkan. 

Dan kebahagiaan yang akan didapatkan itu gak akan cuman kalian, tapi orang-orang di sekitar kalian, keluarga kalian itu yang pasti bangga. Terus pokoknya bisa menaikkan derajat atau level diri, dan keluarga terutama. Semangat untuk kouhai-kouhai yang lagi belajar di GM. 

GM itu.. The best! Pendidikan yang diberikan di GM itu benar-benar bagus dan cocok untuk orang-orang yang ingin kerja di Jepang. Di GM belajar dengan keras dan giat. Ketika sampai di Jepang.. Karena di Jepang juga.. Orang-orang di sini juga keras dan giat, dan sangat ketat. Jadi beruntunglah kalian bisa belajar di GM. Jangan sia-siakan waktu belajar kalian. Dengarkan apa yang dikatakan Sensei, tetap giat belajar, tetap semangat!

Potret Kak Anita dan Paulin di Jepang

(sumber: dokumentasi pribadi, @antrhyu &  @paulinea_am)


Nah, itu dia tanya jawab bersama Kak Anita dan Kak Pauline mengenai pengalaman mereka selama bekerja sebagai Caregiver di Jepang! Minasan udah baca part 1-nya belum nih? Kalau belum, yuk baca di sini!

Minasan yang laki-laki bisa join Program Magang Umum dan untuk minasan yang perempuan bisa join Program Magang Caregiver. Jangan khawatir mengenai jurusan atau bahasa ya minasan! Kamu akan diajarkan bahasa Jepang dari awal dan kami pun menerima lulusan jurusan apapun! Kami tunggu pendaftarannya ya!